Kamis, 09 September 2021

Peranan Bakat dalam Proses Belajar (Psikologi Pendidikan)

 

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

A.    Pengertian Bakat

Bakat atau aptitude merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

B.     Jenis-jenis Bakat

Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:

1.    Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.

2.    Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :

a.    Bakat Verbal

Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.

b.    Bakat Numerikal

Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.

c.    Bakat Skolastik

Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)

d.   Bakat Abstrak

Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.

e.    Bakat mekanik

Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.

f.     Bakat Relasi Ruang (spasial)

Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison,  Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)

g.    Bakat kecepatan ketelitian klerikal

Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.

h.    Bakat bahasa (linguistik)

Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

 

C.    Faktor yang Mempengaruhi Bakat

Faktor yang mempengaruhi bakat adalah sebagai berikut.

1.      Faktor yang berasal dari diri individu.

a.       Interes atau minat : minat akan berpengaruh terhadap perkembangan bakat. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu biasanya akan berusaha untuk memperolehnya

b.      Motif berprestasi : motif ingin berprestasi merupakan dorongan untuk memiliki prestasi yang tinggi. Motif ini juga yang mendorong seseorang untuk berusaha seoptimal mungkin untuk meraihnya.

c.       Value :yaitu nilai yang dimiliki seseorang terhadap bakat yang dimilikinya. Jika dia memberi arti negatif terhadap bakat tersebut, kurang menghargainya tentu akan menjadi penghalang untuk mengaktualisasi kannya.

d.      Keberanian mengambil resiko : untuk mengembangkan bakat ada resiko-resiko yang akan dihadapi. Umpamanya resiko terhadap waktu latihan, ekonomi, tantangan dari orang lain, dan lain-lain.

e.       Keuletan, kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul. Tidak ada suatu prestasi yang dicapai tanpa ada tantangan. Sejauh mana keuletan dan kegigihan yang dimilikinya akan berpengaruh terhadap pengembangan bakatnya.

2.      Faktor yang berasal dari luar individu.

a.       Sarana dan prasarana : pengembangan bakat memerlukan sarana dan prasarana untuk menfasilitasikan bakat yang dimiliki individu. Misalnya untuk mengembangkan bakat melukis memerlukan kanvas, cat, kuas dan untuk olah raga memerlukan lapangan bermain.

b.      Kesempatan (waktu) untuk mengembangkan diri : berpengalaman dan latihan memerlukan waktu. Jika seseorang sibuk dalam kegiatan yang lain sehingga tidak memiliki waktu untuk mengembangkan bakat tentu aktualisasi bakat tersebut tidak akan terpenuhi.

c.       Dukungan dan dorongan dari keluarga : individu yang memiliki keluarga yang mengerti tentang bakat anaknya tentu akan mendorong anaknya untuk mencapainya. Berbeda dengan keluarga yang yang tidak paham bahkan mencela bakat anaknya, hal ini akan membuat anak tidak bersemangat untuk mengembangkannya.

d.      Lingkungan sosial : melalui proses sosialisasi misalnya kebudayaan tertentu membentuk prilaku tertentu. Misalnya di Iran dilarang seni musik, tari terutama sekali kepada wanita. Kebijakan lingkungan yang seperti ini tentu akan mempersulit pengembangan bakat seseorang.

e.       Individu yang memiliki bakat dan memperoleh dukungan, baik dukungan dari faktor internal maupun dari faktor eksternal maka akan memunculkan kinerja yang optimal sehingga mencapai prestasi dalam bakatnya.

 

D.    Usaha Guru untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat

Dari pembahasan terdahulu sudah dijelaskan bahwa bakat bersifat potensial, yang memerlukan pengembangan. Untuk mengembangkan bakat diperlukan intervensi pendidik baik dalam hal yang bersifat material maupun non material. Untuk mengembangkan bakat ada sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh pendidik, antara lain :

1)      Menciptakan suasana yang kondusif baik secara fisik maupun psikologis. Seperti menerima anak sebagai mana adanya baik dari segi kekurangan maupun kelebihannya.

2)      Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motivasi berprestasi tinggi di kalangan remaja, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

3)      Perkaya anak dengan bermacam-macam pengalaman, dan latihan.

4)      Membangun kepercayaan diri, bahwa anak memiliki potensi yang dapat dikembangkan jika dia mau berusaha seoptimal mungkin.

5)      Berikan perhatian, simpati dan empati terhadap anak yang berbakat sehingga dia merasa dipedulikan oleh pendidik.

6)      Sediakan fasilitas yang memadai sehingga anak dapat menggunakannya untuk berlatih.

7)      Buat acara perlombaan bakat sehingga memicu anak untuk mengembangkan potensi bakatnya.

8)      Berikan penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukan anak sekecil apapun usaha anak tersebut.

 

Sumber:

1.      Ir. Suprapto M.Si. “Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja”, Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Mercu Buana. [Online]. Tersedia:  http://mercubuana.ac.id/files/EtikaI/003SUP%20MOD%20003KembangkanBakatMinat-ok.pdf Diakses tanggal 18 Maret 2021.

2.      http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html Diakses tanggal 19 Maret 2021.

3.      https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9104/BAB%20VI.pdf?sequence=8&isAllowed=y Diakses tanggal 19 Maret 2021.


๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘Terima kasih sudah mampir---------



TtERIMA k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas

  Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, menurut Rogers adalah : 1.       Fakto...