KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Peran
Budaya dalam Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia
Konservasi
adalah bentuk pemeliharaan dan perlindungan terhadap Sumber Daya Alam yang
dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kelangkaan agar
keseimbangan alam selalu terjaga.
Masyarakat sangat penting dalam upaya konservasi Sumber Daya Alam.
Berikut contoh peran masyarakat dalam upaya konservasi:
1.
Membuat peraturan, organisasi atau
undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
2.
Mencari solusi dengan tetap memperhatikan
aspek ekonomi masyarakat lokal dan kelestarian keanekaragaman hayati
3.
Mengadakan penghijauan dan reboisasi
4.
Menggunakan sumber daya alam secara bijak
5.
Melakukan proses daur ulang serta
pengolahan limbah
6.
Melakukan eksploitasi sumber daya alam
secara tepat dan bijaksana
7.
Melakukan sistem pertanian secara multi kultur
Peran Budaya dalam konservasi adalah:
1.
Memakai
batik
2.
Pameran
budaya
3.
Lomba
karya tulis
4.
Lomba
tari
Kegiatan budaya tradisional di masyarakat masih dapat dijadikan
sarana mempererat persatuan dan kesatuan. Budaya tradisional juga mampu
menyelamatkan alam serta lingkungan dari kerusakan lebih parah.
Salah satu contoh budaya dalam har konservasi yaitu Budaya
"Nyacar Lembur" Sunda. Keberlangsungan hidup dari setiap makhluk
hidup di bumi bergantung pada cara kita sebagai manusia dalam menjaga
kelestarian atau kehidupan dari berbagai jenis ciptaan Tuhan. Ada banyak cara
dalam menjaga, melindungi setiap tumbuh-tumbuhan, binatang dan segala sumber
daya alam lainnya. Dalam kehidupan ini, terdapat banyak perbedaan yang di
bentuk dari berbagai budaya, norma, dan kepercayaan setiap individu atau
kelompok masyarakat untuk menjadi pegangan atau dasar dalam menjalani setiap
hal dalam hidup setiap individu.
Terdapat banyak sekali budaya dari kelompok masyarakat terutama di
Indonesia untuk melestarikan alam dengan adanya isu-isu lingkungan yang beredar
seperti global warming,pengikisan es di kutub utara dan sebagainya yang
mengkhawatirkan kehidupan manusai serta keberadaan makhluk hidup lainnya
sehingga menuntut setiap individu atau kelompok masyarakat yang sadar akan hal
ini untuk melakukan sesuatu yang sekiranya dapat menjadi sebuah peringatan
kepada kerabat atau masyarakat lain disekitar untuk sadar bahwa pentingnya
pelestarian yang dimulai dari lingkungan guna menjaga alam ini agar tetap aman,
nyaman untuk di huni dan dapat berkembang sebagai mana adanya.
Salah satu kebudayaan dari sekian banyak kebudayaan yang ada di
Indonesia, telah menyelenggarakan sebuah pagelaran budaya yang bertujuan untuk
mengajak, menyadarkan dan mengingatkan akan pentingnya pelestarian lingkungan
di wilayah khususnya kabupaten Bandung yaitu pagelaran "Nyacar
Lembur". pagelaran ini merupakan sebuah aksi yang berutujuan untuk
menunjukkan ekspresi kelompok masyarakat Sunda, yang mana mereka masih sangat
memegang teguh adat istiadat dari leluhurnya dalam melestarikan lingkungan yang
di sampaikan dengan cara tradisional atau dapat disebut dengan media komunikasi
tradisional yang adalah berupa sebuah pagelaran seni teater dan seni tari.
Kedua pagelaran ini diselenggarakan di air terjun Batu Templek Kampung Lebak
Cisanggarung Desa Cikadut Kabupaten Bandung.
Bentuk pagelaran yang ditampilkan adalah sebuah tarian yang
dilakukan oleh 3 orang perempuan sebagai sebuah simbol sumber air, dimana para
penari menggukana ornament dan kostum tarian yang dilengkapi dengan kelebat
warna putih menggambarkan kesucian air, warna hitam menggambarkan tanah, dan
warna merah menggambarkan udara sehingga "Nyacar Lembur" bertujuan
untuk mengajak kita untuk menjaga tanah, air dan udara dimana tempat kita
sebagai makhluk hidup tinggali.
Berkaitan dengan komunikasi lingkungan yang bertujuan untuk
mengajak sekaligus mempersuasi masyarakat agar sadar, lebih peka, dan paham
mengenai isu lingkungan yang sedang terjadi di sekitar lingkungan kita sendiri,
begitu juga untuk menjadi sarana pragmatis dan konstitutif untuk memberikan pemahaman
mengenai lingkungan kepada masyarakat. Dengan adanya begitu banyak budaya
masyarakat di Indonesia, dan juga masyarakat sendiri yang cukup banyak masih
memegang erat terhadap budaya leluhur tersebut.
Hal ini menjadi menarik dan memberikan kesempatan untuk mengajak
kaum muda yang sering acuh tak acuh terhadap permasalahan lingkungan, sehingga
kurangnya pemaham terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan juga tentang
pelestarian lingkungan akibat dari perkembangan jaman melalui teknologi yang
cukup pesat dengan adannya telepon pintar mereka menggunakannya pada setiap
saat sehingga dapat menyepelekan informasi - informasi tentang pelestarian
lingkungan. Maka dapat terlihat keadaan di ibu kota atau kota-kota besar yang
tidak mendukung terhadap kesehatan fisik penduduk atau penghuninya. Seharusnya
kaum muda yang masih memiliki semangat, kekuatan, akal yang kreatif, dan juga
keberanian dapat menjadi contoh bagi kaum-kaum dibawahnya ataupun diatasnya
dalam hal pelestarian lingkungan untuk menjaga kehidupan dan keberlangsungan
bumi ini.
Peran budaya untuk memberikan pemahaman mengenai pelestarian
lingkungan karena isu-isu lingkungan yang beredar dan semakin menjadi-jadi pada
saat ini, merupakan cara yang menarik untuk dilakukan karena pada dasarnya
masyarakat akan memberikan respon yang baik mengenai hal-hal atau nilai-nilai
yang berkaitan dengan budaya. Masyarakat indonesia sendiri masih percaya dan
memegang teguh nilai-nilai budaya yang dimilikinya oleh sebab itu jika
dikaitkan dengan adanya unsur budaya seringnya menjadi lebih efektif untuk
mengajak masyarakat dalam menjaga, memelihara dan merawat lingkungan ataupun
segala jenis potensi lingkungan dengan adanya nilai-nilai budaya tersebut
masyarakat akan lebih patuh untuk mengikuti segala jenis upaya pelestarian lingkungan.
Seperti budaya "Nyacar Lembur" tersebut, yang di
selenggarakan oleh komunitas pecinta lingkungan kota Bandung dengan ritual seni
budaya dalam memelihara kelestarian lingkungan dalam bentuk pagelaran budaya.
oleh sebab itu sebaiknya dalam menjaga pelestarian lingkungan kita, peran
budaya dapat digunakan pada setiap daerah yang berada di Indonesia selain
mengingatkan kembali tentang nilai-nilai kebudayaan masing-masing ada hal
positif yang dapat tertanam dalam benak masyarakat bahwa kita perlu sadar bahwa
bumi kita perlu di jaga, semua dapat berawal dari lingkungan kita sendiri
dengan menjaga keadaan lingkungan, ikut serta melestarikan lingkungan dengan
tidak membuang sampah sembarangan dan juga banyak hal positif lainnya. Tradisi
"Nyacar Lembur" merupakan sebuah contoh yang baik sebagai salah satu
budaya Indonesia untuk mengajak budaya lainnya agar turut serta membangun
kesadaran masyarakat di setiap daerah untuk menjaga, merawat dan melindungi
lingkungan masing-masing dimanapun kita berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar