Selasa, 14 September 2021

Peran Budaya dalam Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia

 


KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Peran Budaya dalam Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia

 

Konservasi adalah bentuk pemeliharaan dan perlindungan terhadap Sumber Daya Alam yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kelangkaan agar keseimbangan alam selalu terjaga.

Masyarakat sangat penting dalam upaya konservasi Sumber Daya Alam. Berikut contoh peran masyarakat dalam upaya konservasi:

1.      Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

2.      Mencari solusi dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi masyarakat lokal dan kelestarian keanekaragaman hayati

3.      Mengadakan penghijauan dan reboisasi

4.      Menggunakan sumber daya alam secara bijak

5.      Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah

6.      Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana

7.      Melakukan sistem pertanian secara multi kultur

Peran Budaya dalam konservasi adalah:

1.      Memakai batik

2.      Pameran budaya

3.      Lomba karya tulis

4.      Lomba tari

Kegiatan budaya tradisional di masyarakat masih dapat dijadikan sarana mempererat persatuan dan kesatuan. Budaya tradisional juga mampu menyelamatkan alam serta lingkungan dari kerusakan lebih parah.

Salah satu contoh budaya dalam har konservasi yaitu Budaya "Nyacar Lembur" Sunda. Keberlangsungan hidup dari setiap makhluk hidup di bumi bergantung pada cara kita sebagai manusia dalam menjaga kelestarian atau kehidupan dari berbagai jenis ciptaan Tuhan. Ada banyak cara dalam menjaga, melindungi setiap tumbuh-tumbuhan, binatang dan segala sumber daya alam lainnya. Dalam kehidupan ini, terdapat banyak perbedaan yang di bentuk dari berbagai budaya, norma, dan kepercayaan setiap individu atau kelompok masyarakat untuk menjadi pegangan atau dasar dalam menjalani setiap hal dalam hidup setiap individu.

Terdapat banyak sekali budaya dari kelompok masyarakat terutama di Indonesia untuk melestarikan alam dengan adanya isu-isu lingkungan yang beredar seperti global warming,pengikisan es di kutub utara dan sebagainya yang mengkhawatirkan kehidupan manusai serta keberadaan makhluk hidup lainnya sehingga menuntut setiap individu atau kelompok masyarakat yang sadar akan hal ini untuk melakukan sesuatu yang sekiranya dapat menjadi sebuah peringatan kepada kerabat atau masyarakat lain disekitar untuk sadar bahwa pentingnya pelestarian yang dimulai dari lingkungan guna menjaga alam ini agar tetap aman, nyaman untuk di huni dan dapat berkembang sebagai mana adanya.

Salah satu kebudayaan dari sekian banyak kebudayaan yang ada di Indonesia, telah menyelenggarakan sebuah pagelaran budaya yang bertujuan untuk mengajak, menyadarkan dan mengingatkan akan pentingnya pelestarian lingkungan di wilayah khususnya kabupaten Bandung yaitu pagelaran "Nyacar Lembur". pagelaran ini merupakan sebuah aksi yang berutujuan untuk menunjukkan ekspresi kelompok masyarakat Sunda, yang mana mereka masih sangat memegang teguh adat istiadat dari leluhurnya dalam melestarikan lingkungan yang di sampaikan dengan cara tradisional atau dapat disebut dengan media komunikasi tradisional yang adalah berupa sebuah pagelaran seni teater dan seni tari. Kedua pagelaran ini diselenggarakan di air terjun Batu Templek Kampung Lebak Cisanggarung Desa Cikadut Kabupaten Bandung.

Bentuk pagelaran yang ditampilkan adalah sebuah tarian yang dilakukan oleh 3 orang perempuan sebagai sebuah simbol sumber air, dimana para penari menggukana ornament dan kostum tarian yang dilengkapi dengan kelebat warna putih menggambarkan kesucian air, warna hitam menggambarkan tanah, dan warna merah menggambarkan udara sehingga "Nyacar Lembur" bertujuan untuk mengajak kita untuk menjaga tanah, air dan udara dimana tempat kita sebagai makhluk hidup tinggali.

Berkaitan dengan komunikasi lingkungan yang bertujuan untuk mengajak sekaligus mempersuasi masyarakat agar sadar, lebih peka, dan paham mengenai isu lingkungan yang sedang terjadi di sekitar lingkungan kita sendiri, begitu juga untuk menjadi sarana pragmatis dan konstitutif untuk memberikan pemahaman mengenai lingkungan kepada masyarakat. Dengan adanya begitu banyak budaya masyarakat di Indonesia, dan juga masyarakat sendiri yang cukup banyak masih memegang erat terhadap budaya leluhur tersebut.

Hal ini menjadi menarik dan memberikan kesempatan untuk mengajak kaum muda yang sering acuh tak acuh terhadap permasalahan lingkungan, sehingga kurangnya pemaham terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan juga tentang pelestarian lingkungan akibat dari perkembangan jaman melalui teknologi yang cukup pesat dengan adannya telepon pintar mereka menggunakannya pada setiap saat sehingga dapat menyepelekan informasi - informasi tentang pelestarian lingkungan. Maka dapat terlihat keadaan di ibu kota atau kota-kota besar yang tidak mendukung terhadap kesehatan fisik penduduk atau penghuninya. Seharusnya kaum muda yang masih memiliki semangat, kekuatan, akal yang kreatif, dan juga keberanian dapat menjadi contoh bagi kaum-kaum dibawahnya ataupun diatasnya dalam hal pelestarian lingkungan untuk menjaga kehidupan dan keberlangsungan bumi ini.

Peran budaya untuk memberikan pemahaman mengenai pelestarian lingkungan karena isu-isu lingkungan yang beredar dan semakin menjadi-jadi pada saat ini, merupakan cara yang menarik untuk dilakukan karena pada dasarnya masyarakat akan memberikan respon yang baik mengenai hal-hal atau nilai-nilai yang berkaitan dengan budaya. Masyarakat indonesia sendiri masih percaya dan memegang teguh nilai-nilai budaya yang dimilikinya oleh sebab itu jika dikaitkan dengan adanya unsur budaya seringnya menjadi lebih efektif untuk mengajak masyarakat dalam menjaga, memelihara dan merawat lingkungan ataupun segala jenis potensi lingkungan dengan adanya nilai-nilai budaya tersebut masyarakat akan lebih patuh untuk mengikuti segala jenis upaya pelestarian lingkungan.

Seperti budaya "Nyacar Lembur" tersebut, yang di selenggarakan oleh komunitas pecinta lingkungan kota Bandung dengan ritual seni budaya dalam memelihara kelestarian lingkungan dalam bentuk pagelaran budaya. oleh sebab itu sebaiknya dalam menjaga pelestarian lingkungan kita, peran budaya dapat digunakan pada setiap daerah yang berada di Indonesia selain mengingatkan kembali tentang nilai-nilai kebudayaan masing-masing ada hal positif yang dapat tertanam dalam benak masyarakat bahwa kita perlu sadar bahwa bumi kita perlu di jaga, semua dapat berawal dari lingkungan kita sendiri dengan menjaga keadaan lingkungan, ikut serta melestarikan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan juga banyak hal positif lainnya. Tradisi "Nyacar Lembur" merupakan sebuah contoh yang baik sebagai salah satu budaya Indonesia untuk mengajak budaya lainnya agar turut serta membangun kesadaran masyarakat di setiap daerah untuk menjaga, merawat dan melindungi lingkungan masing-masing dimanapun kita berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas

  Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, menurut Rogers adalah : 1.       Fakto...