Tahap-Tahap Berkembangnya Kreativitas
Kerja kreatif
meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan -sintetik, analisis dan
praktikal- yang semuanya bisa dikembangkan. Kemampuan sintetik mampu
membangkitkan ide baru dan menarik. Seringkali seorang kreatif memiliki
partikel berpikir sintetik yang bagus menghubungkan antara sesuatu dengan hal
lain dengan spontan. Tipikal kemampuan analisis mempertimbangkan berpikir kritik,
keterampilan analisis dan ide evaluasi. Setiap orang kreatif memiliki ide
menganalisis peristiwa baik dan buruk. Kemampuan mengembangkan analisis
pikirannya memungkinkan mengejar ide jelek menjadi bagus. Menggunakan kemampuan
analisis mengeluarkan implikasi ide kreatif dan test. Kemampuan praktikal ialah
kemampuan menerjemahkan teori ke praktek dan ide-ide abstrak kepada kecakapan
praktikal. Implikasi dari penanaman teori kreatif ialah memiliki ide yang
sangat bagus tetapi mereka tidak bisa menjualnya. Orang kreatif menggunakan
kemampuannya meyakinkan orang lain bahwa idenya bisa diterapkan.
Dalam proses
berlangsungnya kreativitas, maka menurut Graham Wallas menjelaskan beberapa
tahap sebagai berikut;
1.
Tahap
pertama, yaitu tahap persiapan (preparation). Pada tahap ini ide datang dan
timbul dari berbagai kemungkinan. Namun biasanya ide itu berlangsung dengan
hadirnya suatu keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai
latar belakang atau sumber dari mana ide itu lahir.
2.
Tahap
kedua, yaitu Inkubasi (incubation). Dalam pengembangan kreativitas, pada tahap
ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang
timbul. Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu,
seperti meditasi, latihan peningkatan kreativitas, dapat dilangsungkan untuk
memudahkan “perembetan”, perluasan, dan pendalaman ide.
3.
Tahap
tiga, yaitu iluminasi (illumination). Pada tahap ini terjadi komunikasi
terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan bagi penemu, sehingga hasil yang
telah dicapai dapat lebih disempurnakan lagi.
4.
Tahap
empat, verfikasi (verification). Perbaikan dari perwujudan hasil tanggung jawab
terhadap hasil menjadi tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari
perwujudan karya kreatif dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya
kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas setelah perbaikan
dan penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung. (Conny R. Semiawan, 1998).
Dikutip dari:
Semiawan, Conny R. (1999). Perkembangan
dan Belajar Peserta Didik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar