Rabu, 09 Maret 2022

Pemanfaatan Bakteri pada Fermentasi di Berbagai Negara

 Pemanfaatan Bakteri pada Fermentasi di Berbagai Negara

1.      Dadih

Dadih merupakan salah satu produk olahan susu yang dibuat dengan cara fermentasi secara alami pada suhu kamar selama 48 jam. Produk fermentasi ini merupakan makanan tradisional yang cukup dikenal di wilayah Sumatra Barat, Riau dan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Pengolahan dadih umumnya menggunakan susu kerbau melalui fermentasi alami dengan memanfaatkan bakteri asam laktat. Hasil isolasi bakteri asam laktat pada dadih asal Kerinci terdapat 8 spesies bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus plantarum, L. fermentum, L. acidophilus, L. brevis, L.buchnerii, L. desidiosus, L. fructivorans dan Leuconostoc mesenteroides

2.      Kimchi

Kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea yang mengalami fermentasi asam laktat. Biasanya makanan ini dibuat dari sawi putih, lobak dan mentimun yang diberi bumbu seperti cabai merah bubuk, daun bawang, jahe dan bawang putih. baru disimpan dalam wadah tertutup. Pada tahap penyimpanan akan terjadi proses fermentasi yang menyebabkan kimci tahan lama hingga 2-3 hari. Rasa yang dhasilkan pada kimchi yaitu asam pedas. Kimchi merupakan salah satu makanan yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga berat badan tubuh.

3.      Kombucha

Kombucha merupakan teh prebiotik yang terbuat dari proses fermentasi. Minuman yang berasa dari China ini, dibuat dalam botol kaca berpenutup kain yang telah ditambahkan kultur berupa bakteri dan ragi, sehingga akan timbul lapisan berwarna putih. Kultur tersebut nantinya akan memfermentasi teh hitam sehingga akan menghasilkan gelembung-gelembung seperti soda pada teh. Kombucha memiliki rasa yang khas yaitu seperti paduan antara sampanye dan cuka apel berkarbonasi. Meski begitu, kombucha memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti membuang racun dari tubuh, memperkuat sistem kekebalan, baik bagi pencernaan dan fungsi hati.

Kombucha merupakan hasil fermentasi larutan teh manis dengan menggunakan starter mikrobia kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir yang merupakan organisme tingkat rendah) dan difermentasi selama 8-12 hari yang biasa dikenal dengan “jamur kombu” atau “Jamur dipo”

4.      Chal

Chal atau dikenal juga dengan nama shubat merupakan susuk unta fermentasi yang enak. Susu ini populer di wilayah Kazakhstan, Turkmenistan, dan Xinjiang di China. Berbeda dengan susu lainnya, susu fermentasi yang satu ini punya rasa yang kuat. Aromanya cukup tajam dan menyengat sehingga beberapa orang enggan untuk mencobanya. Namun bagi warga setempat susu ini merupakan minuman enak yang sayang dilewatkan. Karena proses fermentasinya, chal punya kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan susu unta segar. Selain itu susu ini juga mengandung ragi, alkohol, dan beberapa asam laktat yang kompleks. Biasanya susu yang sudah difermentasi akan ditambah dengan susu unta 3-4 hari setelah chal dibuat.

5.      Picle

Pickle merupakan produk pangan hasil proses bioteknologi yang melibatkan fermentasi bakteri asam laktat. Bakteri yang terlibat adalah Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus reuteri. Pickle biasa dibuat dengan merendam sayur-sayuran atau buah-buahan dalam larutan cuka dan garam. Ada berbagai jenis sayur dan buah yang dapat dijadikan pickle, salah satunya adalah timun. Cucumber pickle (acar timun) adalah jenis pickle yang populer dan berasal dari Amerika.

6.      Sauerkraut

Sauerkraut (kol asam) adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari kubis yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan Pediococcus. Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas

  Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, menurut Rogers adalah : 1.       Fakto...